Sejarah Cetak Sablon
Cetak sablon atau cetak saring telah
lama di kenal dan di gunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 1 7,
ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan menyablon kain
kimono beraneka motif. Penyablonan kimono itu dilatarbelangi oleh kaisar yang
melarang menggunakan kimono bertuliisan tangan. Pesalnya, Kaisar sangat
prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di
pasar. Dengan keluranya kebijakan tersebut dapat ditekan, dan kimono motif
sablon mulia banyak di di gunakan oleh masysrakat jepang.
Sejak itu tehnik cetak sablon mulai
merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang
tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum
di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan
model cetak atau mal.
Pada tahun 1907, seorang pria
kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon denghan menggunakan
Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang
terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola
gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan
sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain
saring sutra.
Usai perang Dunia kedua, teknik
cetak saring terus berkembang pest. Inovasi-inovasi terus dilakukan hingga
memunculkan genre baru yaitu teknik cetak saring moderen. Namun, teknik dasar
yang di gunakan cetak saring tetap sederhana, mudah, dan murah untuk di
praktekan. Karenanya, selama bertahun-tahun, pandangan orang pada teknik saring
ini tetap sama, yakni usaha sambilan tetapi menghasilkan”.
Istilah teknik cetak saring di Indonesia kurang
di kenal. Istilah yang lebih popular digunakan adalah cetak sablon. Konon, kata
sablon berasal dari bahasa belanda, yakni Schablon. Kata tersebut berkulturasi
dan menjadi bahasa sarapan hingga bermetamorposis menjadi kata sablon
MACAM
DAN JENIS TINTA SABLON
Macam dan Jenis tinta sablon berdasarkan
jenisnya terdapat 2 jenis, yaitu tinta sablon
yang bersifat air atau waterbase inks dan tinta sablon yang bersifat seperti minyak atau solvenbase.
tinta sablon solvenbase atau tinta
sablon minyak sering disebut dengan
istilah plastisol. Berikut adalah penjelasannya agar lebih mengerti Macam dan
jenis tinta sablon , Semoga bermanfaat.
JENIS TINTA SABLON WATERBASE ATAU AIR:
TINTA SABLON RUBBER:
TINTA SABLON RUBBER:
tinta sablon Rubber ini hanya digunakan
khusus untuk sablon diatas kain yang gelap ( hitam,merah gelap,ungu tua). Sebab
pada tinta sablon ini bersifat pekat dan
dapat menutupi permukaan warna yang gelap dengan baik,biasanya tinta
sablon ini untuk warna dasar sebelum
warna yg warna warni.
TINTA SABLON TRANSPARAN:
tinta sablon Tranparan sering disebut
juga tinta sablon coating, karena tinta
sablon ini berfungsi sebagai pelapis
hasil sablon sehingga sablon yang dihasilkan lebih cemerlang dan mengkilap.
TINTA
SABLON EXTENDER:
tinta sablon in bersifat transparan,
hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna
terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
TINTA SABLON SUPER WHITE:
tinta sablon super white ini tidak
hampir sama dengan tinta sablon rubber,
terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. tinta sablon ini sifatnya lebih mendekati tinta
sablon extender yaitu menyatu dengan
bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
Kelemahan dari tinta sablon jenis ini
adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah dilakukan
penyablonan berkali-kali.
TINTA SABLON PUFF/TIMBUL:
tinta sablon ini terdapat pada kedua
jenis tinta sablon baik underbase maupun
plastisol. tinta sablon ini memerlukan
pemanasan yang akan mengakibatkan tinta sablon
ini mengembang dengan efek timbul.
TINTA SABLON SOLVENBASE/PLASTISOL:
tinta sablon ini berbahan dasar PVC dan
harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya.
Sebab tinta sablon ini tidak dapat
kering dengan sendirinya seperti tinta sablon
waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta
sablon ini memerlukan suhu mencapai 160
derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing
dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta sablon plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat
baik. tinta sablon ini sering digunakan
untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt
yang menggunakan tinta sablon plastisol
selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab TINTA SABLON ini akan
meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.
JENIS
TINTA SABLON PLASTISOL:
TINTA SABLON ALL PURPOSE:
Tinta sablon ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta sablon waterbase. Sebab tinta sablon ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
TINTA SABLON HIGH OPACITY:
tinta sablon ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta sablon ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta sablon rubber. tinta sablon ini dapat digunakan untuk teknik high density.
TINTA SABLON ATHLETIC PLASTISOL:
tinta sablon ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
TINTA SABLON ALL PURPOSE:
Tinta sablon ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta sablon waterbase. Sebab tinta sablon ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
TINTA SABLON HIGH OPACITY:
tinta sablon ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta sablon ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta sablon rubber. tinta sablon ini dapat digunakan untuk teknik high density.
TINTA SABLON ATHLETIC PLASTISOL:
tinta sablon ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
JENIS
TINTA SABLON DAN TEKNIK LAINNYA:
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta sablon ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. tinta sablon ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. tinta sablon ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta sablon ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. tinta sablon ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. tinta sablon ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
SHIMMER
GOLD & BASE:
tinta sablon dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. tinta sablon ini berbentuk pasta dan siap pakai. tinta sablon ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian
pada kain jenis nylon atau lycra.
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki
tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta sablon plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
HIGH DENSITY CLEAR:
tinta sablon yang bersifat transparan, tinta sablon ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
WILFLEX LUNA CLEAR:
tinta sablon plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold,
foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
tinta sablon dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. tinta sablon ini berbentuk pasta dan siap pakai. tinta sablon ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian
pada kain jenis nylon atau lycra.
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki
tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta sablon plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
HIGH DENSITY CLEAR:
tinta sablon yang bersifat transparan, tinta sablon ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
WILFLEX LUNA CLEAR:
tinta sablon plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold,
foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
NATURAL
SUADE:
tinta sablon plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna
kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
tinta sablon plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna
kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
SHATTER
BASE:
Jenis tinta sablon untuk menciptakan kesan pecah (crack). tinta sablon ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
Jenis tinta sablon untuk menciptakan kesan pecah (crack). tinta sablon ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
ROCK
BASE:
Teknik high density menggunakan tinta sablon rock base untuk menghasilkan cetakan dengan
permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis,
hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta sablon rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap.
Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta sablon plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai
dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press
pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas
kain.
Teknik high density menggunakan tinta sablon rock base untuk menghasilkan cetakan dengan
permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis,
hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta sablon rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap.
Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta sablon plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai
dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press
pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas
kain.
EMBOSS
PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss
diatas bahan
JENIS SCREEN
1. Screen 200 T
Digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik menggunakan teknik raster.
2. Screen 180T
Merupakan screen yang baik digunakan untuk mencetak sablon pada plastik atau media yang bertekstur halus.
3. Screen 165 T
Merupakan screen dengan pori – pori halus. Cocok digunakan untuk menyablon logam,kaca, atau plastik.
4. Screen 150 T
Biasanya digunakan untuk membuat sablon kertas dan stiker.
5. Screen 120 T
Cocok digunakan untuk menyablon kayu, kulit, karton, atau seng.
6. Screen 90 T
Merupakan screen yang biasanya digunakan untuk menyablon kain tekstik yang memiliki tekstur halus. Contohnya kain satin atau sutera.
7. Screen 77 T
Biasanya digunakan untuk menyablon spanduk. Anda juga dapat menggunakan screen ini untuk menyablon kaos yang menggunakan desain kecil atau raster.
8. Screen 62 T
Screen ini menggunakan kain saring yang lubang porinya cukup besar, sehingga baik digunakan untuk menyablon kaos. Bisa juga digunakan untuk sablon dengan teknik foaming, sablon lem stiker, atau sablon yang bertujuan mendapatkan ketebalan tertentu.
9. Screen 55 T – 48 T
Screen ini memiliki lubang pori yang besar dan tekstrurnya kasar sehingga dipilih untuk digunakan menyablon media selimut, karung, handuk, atau karpet karena mampu menyalurkan tinta dengan banyak dan tebal.
Jangan lupa , setelah memilih screen yang akan digunakan maka tahap selanjutnya adalah membuat bingkai screen. Bingkai screen ini berfungsi agar screen bisa dibentangkan di atas media sablon. Biasanya bentuk bingkai screen adalah kotak, namun untuk variasi media yang berbentuk melengkung ( misal : ember) bisa divariasikan untuk membentuk bingkai yang melengkung.
Pemilihan bahan bingkai pun sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mudah susut ringan, tahan terhadap zat kimia serta stabil. Biasanya dapat menggunakan alumunium bila digunakan untuk sablon massal karena sifatnya yang ringan, kuat, dan stabil. Bila memilih menggunakan bingkai kayu maka pilih kayu yang benar – benar kering agar tidak mengalami penyusutan saat dilakukan proses sablon.
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss
diatas bahan
JENIS SCREEN
1. Screen 200 T
Digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik menggunakan teknik raster.
2. Screen 180T
Merupakan screen yang baik digunakan untuk mencetak sablon pada plastik atau media yang bertekstur halus.
3. Screen 165 T
Merupakan screen dengan pori – pori halus. Cocok digunakan untuk menyablon logam,kaca, atau plastik.
4. Screen 150 T
Biasanya digunakan untuk membuat sablon kertas dan stiker.
5. Screen 120 T
Cocok digunakan untuk menyablon kayu, kulit, karton, atau seng.
6. Screen 90 T
Merupakan screen yang biasanya digunakan untuk menyablon kain tekstik yang memiliki tekstur halus. Contohnya kain satin atau sutera.
7. Screen 77 T
Biasanya digunakan untuk menyablon spanduk. Anda juga dapat menggunakan screen ini untuk menyablon kaos yang menggunakan desain kecil atau raster.
8. Screen 62 T
Screen ini menggunakan kain saring yang lubang porinya cukup besar, sehingga baik digunakan untuk menyablon kaos. Bisa juga digunakan untuk sablon dengan teknik foaming, sablon lem stiker, atau sablon yang bertujuan mendapatkan ketebalan tertentu.
9. Screen 55 T – 48 T
Screen ini memiliki lubang pori yang besar dan tekstrurnya kasar sehingga dipilih untuk digunakan menyablon media selimut, karung, handuk, atau karpet karena mampu menyalurkan tinta dengan banyak dan tebal.
Jangan lupa , setelah memilih screen yang akan digunakan maka tahap selanjutnya adalah membuat bingkai screen. Bingkai screen ini berfungsi agar screen bisa dibentangkan di atas media sablon. Biasanya bentuk bingkai screen adalah kotak, namun untuk variasi media yang berbentuk melengkung ( misal : ember) bisa divariasikan untuk membentuk bingkai yang melengkung.
Pemilihan bahan bingkai pun sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mudah susut ringan, tahan terhadap zat kimia serta stabil. Biasanya dapat menggunakan alumunium bila digunakan untuk sablon massal karena sifatnya yang ringan, kuat, dan stabil. Bila memilih menggunakan bingkai kayu maka pilih kayu yang benar – benar kering agar tidak mengalami penyusutan saat dilakukan proses sablon.
CARA PECAH WARNA CMYK PHOTOSHOP
Pertama - tama bahan yang perlu disiapkan:
Image ukuran yang cukup besar
Image ukuran yang cukup besar
· Untuk
image atau graphic merupakan hasil download ubah dulu resolusinya dari 72dpi
(screen) menjadi 300dpi dengan ukuran yang sesungguhnya. Ini mutlak dilakukan.
(menu image>imege size> pada resolution ubah jadi 300)
1. Ubah color mode menjadi CMYK
(image>mode> CMYK)
2. Pilih menu window> channels
maka akan keliatan channel masing2 warna (Cyan, Magenta, Yellow, blacK)
3. Ada tanda panah ke bawah pada
window channels di atas scroll bar, click dan pilih split channels Masing
masing channel akan terpisah menjadi individual image dengan mode gray.
4. Persiapkan warna dasar.
5. Untuk warna background putih maka step ini dilewatkan saja.
5.1 Untuk warna dasar hitam atau darkblue maka channels hitam tidak diperlukan, gantinya kita harus membuat warna putih. (makanya ambil image-nya saja klo pake warna hitam atau darkblue terus taruh di canvas baru yang warnanya item atau darkblue). channel black di-invert (menu image> adjustment> invert color). hasil akhirnya film ini akan digunakan untuk warna putih, bukan hitam.
5.1 Untuk warna dasar hitam atau darkblue maka channels hitam tidak diperlukan, gantinya kita harus membuat warna putih. (makanya ambil image-nya saja klo pake warna hitam atau darkblue terus taruh di canvas baru yang warnanya item atau darkblue). channel black di-invert (menu image> adjustment> invert color). hasil akhirnya film ini akan digunakan untuk warna putih, bukan hitam.
6. Lakukan halftoning dengan sudut tertentu untuk masing-masing
channel. Hal ini mutlak karena klo tidak akan terbentuk moire pattern, artinya
masing-masing warna menumpuk warna yang lainnya jadi warna yang diinginkan
malah tidak akan muncul. halftoning dilakukan pada masing-masing channel, 6.1 pilih menu image> mode> bitmap.
6.2 tur resolution menjadi
300dpi atau lebih besar (misal 600)
6.3 method pilih halftone
screen lalu OK
6.4 selanjutnya atur frequency
menjadi 45lpi untuk sablon kaos dan 65lpi (atau lebih besar) untuk offset
6.5 ubah shape menjadi ellipse
atau diamond (untuk sablon kaos) atau round (untuk offset).
6.6 ini aturan untuk angle dari
tiap2 channel: 6.6.1 untuk offset: C: 105 M:75 Y:90 K:45
6.6.2 untuk sablon: C:15 M:45 Y:75 K:75
jadi.tinggal di-print di atas transparansi
pake printer laser atau inkjet (pake transparansi khusus inkjet). Jangan pake
kalkir karena hasil expose kurang memadahi pada saat afdruk screen. Dijamin
bisa. Klo gak percaya, tu mode diubah lagi jadi CMYK, ubah warna item tiap
channel ke warna aslinya. tumpukin tepat ke satu bidang dengan transparency
multiply. Tu cuma untuk liat hasil akhirnya. Klo pengen lebih yakin lagi... ya
dipraktekin ke silkscreen terus disablon. inget, tinta harus transparan, dan
kondisi setengah kering, terus yang disablon warna dominan dulu... misal merah,
berarti yang disablon warna putih/hitam (cos ini warna dasar) timpa pake
magenta, timpa pake yellow, baru timpa cyan
ps:
ps:
Untuk image atau graphic yang cuma item putih
(grayscale) tinggal ubah mode jadi grayscale n resolusi 300dpi. Terus ubah jadi
bitmap halftone screen shape diamond atau ellipse dan angle 45. Untuk warna
dasar hitam invert color juga wajib dilakukan.
·
Warna background yang biasa digunakan untuk
proses ini adalah putih, hitam, dan darkblue. Warna coklat tua, ungu tua, abu2
juga bisa masuk.
·
warna hitam atau putih bisa dihilangkan klo
emang gak dibutuhkan
Jenis-Jenis
Bahan Pakaian
1. COTTON
Ini jenis bahan yang jadi andalan buat
distro-distro. Bahan ini ada 2 jenis besaran yaitu Cotton Combed serta Cotton
Carded. Untuk Cotton Combed bahannya lebih halus daripada Cotton Carded yang
agak kasar. Memang secara sepintas ketika kita memegang bahan Cotton Carded
terasa lebih tebal, tapi Cotton Combed ketika di pakai lebih nyaman dan enteng.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena
bahan baku dasarnya adalah serat kapas. Selain itu, untuk membedakan tebal
tipisnya kaos dengan bahan ini adalah jenis benang yang dipergunakan. Biasanya
kita sering melihat jenis kaos yang 20’s, 30’s atau lainnya. Bahan dengan
benang 20’s lebih tebal ketimbang 30’s. Ada lagi bahan yang lebih tebal dari
Cotton Combed 20’s yaitu Double Cotton atau biasanya juga di sebut dengan
Double Nett. Tentunya bahan lebih nyaman dan jatuh (berat ke bawah) ketika di
pakai. Tapi, kekurangan dari bahan Double Cotton ini adalah melar ketika sering
dicuci dan dipakai, apalagi jika sering ditarik karena ada udara seperti
layaknya spon.
Secara umum, karakteristik dari bahan dasar tanaman kapas
ini adalah sebagai berikut :
- Bahan terasa dingin dan sedikit kaku;
- Menyerap keringat;
- Pakaian / kain akan rusak bila direndam
lebih dari 2 jam dalam detergen;
- Rentan terhadap jamur;
- Jangan biarkan kain katun terlalu lama
basah.
Karena sifatnya yang nyaman ketika dipakai, maka terdapat
kombinasi campuran yang menggunakan bahan Cotton ini, yaitu:
a. TC (TETERON COTTON)
Jenis ini masih dalam kategori katun namun
kualitasnya di bawah Cotton Combed dan Cotton Carded sebab merupakan campuran
bahan Cotton dengan bahan Polyester (Teteron). Dibanding bahan Cotton, bahan TC
kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan serta lebih kasar.
Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan kusut dan tidak melar meskipun sudah
dicuci berkali-kali.
b. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan kaos ini adalah campuran
dari Cotton Combed dan Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat
shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga
bersifat menyerap keringat.
2. VISCOSE
Bahan Viscose merupakan bahan yang sering dipergunakan
dalam pakaian-pakaian model busana pesta, casual wear, lingerie, underwear,
sampai jaket sebab halus dan licin serta lentur. Bahan ini terbuat dari serat
kayu (Eucalyptus-sejenis pohon pinus). Ciri2 viscose :
- Terasa lembut dan dingin di kulit;
- Bahannya jatuh, tidak kaku dan warnanya
mengkilat;
- Menyerap keringat;
- Bahan/ pakaian akan rusak apabila
direndam dengan diterjen lebih dari 1 jam;
- Bisa dicuci atau di dry clean.
3. POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis
atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly
dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya,
maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya. Terbuat
dari butiran plastik sehingga terasa panas di badan dan tidak menyerap
keringat. Karakteristik dari bahan ini yaitu:
- Noda minyak dan makan sulit dihilangkan
dari bahan ini;
- Polyester lebih kuat dan tahan direndam
lebih dari 3 jam;
- Sering dicampur bahan lain seperti
viscose, linen dan katun.
4. LINEN
Seperti katun, namun memiliki serat yang
lebih kuat, sangat cocok untuk casual wear dan dresses. Kain cantik ini
berkerut tapi jangan sampai kerutannya malahan menganggu penampilan. Kain ini
mempunyai karakteristik:
- Bahannya dingin, menyerap keringat dan
sangat nyaman dipakai;
- Mudah Kusut sehingga cara mencuci dan
menyetrika butuh perhatian;
- Untuk perawatan: pilih deterjen yang
lembut dan rendam dalam air bersuhu hangat (lihat petunjuk label pakaian).
5. WOOL
Bahan ini sangat menyerap air akan tetapi
berbahan tebal sehingga jika kena noda akan lebih sulit dibersihkan dan akan
menyusut jika cara mencuci dan mengeringkannya tidak benar. Ada juga jenis
Lightweight Wool. Untuk Lightweight Wool, sesuai dengan namanya, kain wol ini
tergolong ringan dan bisa dipadukan dengan apa saja. Jatuhnya di badan pun enak
dilihat. Kelebihannya, kain ini agak ‘bandel’ alias tahan banting (awet).
6. SUTERA/SILK
Bahan ini menyerap air dan mudah sobek.
Pencucian dengan menggunakan enzym dan pemutih dapat menyebabkan kerusakan pada
jenis pakaian ini sehingga cara pencucian yang baik dilakukan adalah dengan
sistem dry clean. Untuk penggunaan mesin cuci biasanya ada pilihan program:
Normal, Delicate, Jeans, Wool, dsb.
7. CASHMERE
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas
prima. Jangan heran bila embel-embel price tagnya pun tergolong menguras
kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun dengan jeans saja, cashmere
tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci, bahan ini akan semakin
halus. Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena mencucinya pun
dilakukan dengan shampoo.
8. SHEER
Biasa digunakan untuk tampilan elegan dan
anggun. Pilih yang transparan dilengkapi dengan dalaman maka akan terlihat
simple yet sexy.
9. JERSEY
Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan
terlihat oke melekat di lekuk tubuh, pilih yang bahannya agak berat. Satu
ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian melekat ketat yang tidak enak
dilihat. Bahan ini biasanya dipakai pada seragam bola.
10. DENIM
Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada
jenis bahan satu ini. Denim alias bahan jeans, dicintai semua kalangan. Semakin
gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang
berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan
belel.
11. LYCRA
Lycra atau disebut juga bahan spandex
biasanya dipadukan dengan bahan pakaian lainya, karena kandungannya hanya
beberapa persen saja. Tapi bahan pakaian yang terbuat dari unsure lycra akan
lebih tahan lama kerapiannya. Sifatnya yang mengikuti bentuk tubuh (elastis)
dan nyaman tidak terlalu tebal sering dipakai pula untuk pakaian senam.
12. LEATHER & SUEDE (BAHAN KULIT)
Pasti keduanya sudah sangat familiar di
telinga, bukan tidak mungkin, mulai dari dari celana, tas sampai sepatu pun
terbuat dari bahan tersebut. Dua-duanya sebenarnya sama-sama terbuat dari
kulit. Hanya saja, leather dibuat dari kulit luar, sementara suede dibuat dari
bagian kulit dalam. Cari yang halus dan tidak kaku. Untuk dua bahan ini,
diperlukan teknik perawatan khusus untuk membersihkannya. Untuk leather, pilih
yang tidak mengkilap untuk kesan mahal dan elegan. Mengkilap malahan berkesan
murahan.
Untuk bahan kulit ini biasanya dibedakan
berdasarkan bagian tubuh dari hewan tersebut, yaitu bagian pungung, leher,
bahu, perut bawah dan paha. Bagian tubuh yang paling mahal adalah bagian
punggung karena memiliki kualitas kulit tebal dan halus yang baik dibandingkan
bagian tubuh lainnya yang tipis dan melar.
Jika anda sedang memilih jaket kulit,
pastikan bahwa semua bagian dari jaket tersebut menggunakan bagian punggung
binatang agar mendapatkan kualitas kulit yang maksimal karena ada pula jaket
kulit yang pada bagian tubuh menggunakan kulit yang baik tapi pada bagian
lengan jaket menggunakan kualitas kulit yang berbeda. Jadi, pintar-pintar lah
memilih jaket kulit, khususnya untuk jaket kulit asli (bukan sintesis) karena
harga nya cukup mahal dan sayang jika anda mengeluarkan uang banyak dan
mendapatkan jaket yang tidak maksimal.
13. DRILL
Bahan jenis drill diantaranya kain drill merk taipan
drill dan taipan tropical untuk produk jepang yang kualitasnya baik dan tebal.
Adapula merk American Drill seperti Verlando dan Venosa yang harga nya lebih
murah ketimbang Japan Drill. Bahan ini nyaman sekali dipakai untuk seragam,
koleksi warna pun terbilang paling lengkap dibanding bahan merk lain. Bentuk
tekstrur dari bahan ini adalah terlihat garis benang bahan ini yang jelas.
14. LACOSTE
Bahan ini memiliki teksture pola bolong-bolong kecil yang
biasa dipakai untuk pakaian Polo berkerah. Sebenarnya Lacoste adalah nama
perusahaan asal prancis yang memproduksi pakaian dengn tekstur bolong-bolong
tadi, namun seiring penggunaannya, masyarakat menjadikannya sebagai nama bahan
jenis pakaian ini untuk membuat baju Polo atau bahasa lokalnya Wangki.
Untuk bahannya ada yang bentuk nya PE (terdapat kandungan
Polyester/plastik) tipis dan kurang menyerap keringat serta bahan Pique yang
terdapat kandungan katunnya, tebal dan menyerap keringat.
15. BAHAN SERAGAM OLAHRAGA
Jika anda ingin membuat seragam bola, ada beberapa
pilihan bahan yang dipergunakan yaitu:
a. LOTTO
Bahan ini digunakan sebagai bahan kaos olahragat.Tekstur bahan ini tdk mengkilat, lembut apabila dipegang dan elastis. Bahan ini memiliki tingkat ketebalan sama halnya seperti bahan cotton. Bahan ini sering dipakai sebagai bahan pembuatan kaos olahraga team sepak bola.
Bahan ini digunakan sebagai bahan kaos olahragat.Tekstur bahan ini tdk mengkilat, lembut apabila dipegang dan elastis. Bahan ini memiliki tingkat ketebalan sama halnya seperti bahan cotton. Bahan ini sering dipakai sebagai bahan pembuatan kaos olahraga team sepak bola.
b. PARAGON
Karakteristik Paragon adalah sukar menyerap keringat. Memiliki tekstur kain yang sedikit terlihat pengkilat dan fleksibel apabila di pakai, karena memang bahan ini biasa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kaos- kaos olahraga. Paragon biasa digunakan pada team basket.
Karakteristik Paragon adalah sukar menyerap keringat. Memiliki tekstur kain yang sedikit terlihat pengkilat dan fleksibel apabila di pakai, karena memang bahan ini biasa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kaos- kaos olahraga. Paragon biasa digunakan pada team basket.
c.WAFER
Bentuk bahan ini biasanya ada pola seperti
wajik sehingga disebut wafer seperti motif pada makanan wafer yang berbentuk
wajik. Sifat bahan ini ringan dan menyerap keringat meskipun tidak sebagus
bahan kaos cotton. Bahan ini umum dipergunakan pada pakaian seragam bola atau
futsal.
d. ADIDAS
Sifat bahannya tidak berbeda jauh seperti
bahan wafer, hanya beda di motif saja dan umum pula dipergunakan pada seragam
olahraga seperti pada produk-produk Adidas sehingga disebut bahan adidas.
e. HYGET
Bahan ini terbuat dari plastik,namun lbh tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai krn harganya yg sangat murah. Namu adapula yang jenis Super Hyget yang kualitas nya lebih baik dan biasa dipergunakan juga pada pakaian seragam bola.
Bahan ini terbuat dari plastik,namun lbh tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai krn harganya yg sangat murah. Namu adapula yang jenis Super Hyget yang kualitas nya lebih baik dan biasa dipergunakan juga pada pakaian seragam bola.
16. BAHAN JILBAB/KERUDUNG
a.
SIFON
Jenis kain kerudung ini terbuat dari bahan dasar kapas,
sutra dan serat sintetis. Jenis kain kerudung ini memiliki sifat tipis,
licin dan panas ketika digunakan untuk bahan kerudung jika tidak ada kombinasi
lain dalam desain kerudung itu sendiri, biasanya kain jenis ini dalam pemakaian
nya di ikuti oleh ciput dari bahan kaos. Meskipun demikian bahan kain kerudung
ini cukup banyak di gemari oleh kaum hawa karena sifatnya yang ringan dan
nge-flow. Kain sifon juga mempunyai banyak jenis diantaranya sifon polos ( yang
biasanya terbuat dari bahan polyster /minyak bumi ) dan jenis sifon cerutti (
dari bahan sutra ). Bahan kain kerudung ini selain di gunakan untuk bahan
kerudung, kain ini juga di gunakan untuk bahan dasar membuat pakaian wanita.
Bahan ini paling sering dipergunakan untuk membuat kerudung.
b. HYCON
Kalo sekilas di lihat kain kerudung ini tak tak
terlihat berbeda dengan jenis kain kerudung sifon, kain kerudung sifon lebih
licin dari kain kerudung hycon, akan tetapi jenis kain kerudung ini memiliki
sifat lebih lembut di bandingkan dengan jenis sifon, biasanya dalam pemakainya
kerudung ini di tambahkan ciput sebelum di lapisi kerudung hycon.
c. VOILE
Jenis kain kerudung ini memiliki sifat hamper sama dengan
bahan kerudung hycon, yaitu sama – sama memiliki sifat halus dan lembut, kain
kerudung ini sangat cocok di gunakan waktu siang hari dan penggunaan nya pun
harus menggunakan inner, meskipun demikian jenis kain kerudung ini memiliki
sifat tidak lentur. Kain kerudung jenis ini terbuat dari bahan kapas tapi ada
juga yang menggunakan bahsn dasar rayon, sutra maupun polyester
d. SUTRA
Seperti yang telah disebutkan di atas, kain kerudung ini
memiliki sifat tipis dan lembut sehingga kain kerudung jenis ini tergolong
cukup mahal di bandingkan dengan kain kerudung jenis lain.
e. SPANDEX
Seperti yang telah disebutkan di atas, kain ini juga cukup
mudah dalam proses pencuciannya, jenis kain kerudung ini banyak jenisnya dan
yang paling menarik dari jenis kain ini adanya efek mengkilap, meskipun tidak
semua jenis kain kerudung spandek memiliki efek mengkilap.
f. CERUTY
Jenis kain ini memiliki tekstur yang elastis, karena
dalam bahan dasarnya kain ini mengandung bahan sutra yang lembut, sehingga kain
kerudung jenis ini memberikan kesan mewah dan elegan, tekstrur kain kerudung
ini seperti kulit jeruk.
17. DIADORA
Bahan ini umum dipergunakan pada jaket atau celana
training olah raga dan sporty. Sifat bahan ini mengkilap ketika terkena sinar
matahari sehingga menimbulkan kesan mewah meskipun harga nya tidak terlalu
mahal. Bahan ini ketika di cuci tidak melar namun kalau menggunakan mesin cuci
atau disikat dapat merusak serat kain nya seperti bahan umum lainnya.
18. CANVAS
Bahan ini memiliki tekstur tebal dan berat. Biasanya
dipergunakan untuk jaket lapangan pada pertambangan atau mendaki gunung karena
dapat melindungi tubuh dari goresan batu atau benda lainnya.
Ketika dipakai biasanya agak gerah karena tebal.
JENIS-JENIS
BAHAN KAOS
1. KATUN (combed 20s, 24s, 30s) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Kami menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. combed bahan kaos
Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Kami menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. combed bahan kaos
2. CARDET
(20s, 30s) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Dibandingkan dengan kain combed , kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga kaos oblong olahraga.
Dibandingkan dengan kain combed , kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga kaos oblong olahraga.
3. POLYESTER dan PE - Jenis-jenis
Bahan Kain Kaos
Polyester sesuai namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak buni dan dibuat bahan berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.
Polyester sesuai namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak buni dan dibuat bahan berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.
4. TC
(TETERON COTTON) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
seiring dengan kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.
seiring dengan kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.
5. VISCOSE - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Viscose biasa juga disebut rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di pasaran.
Viscose biasa juga disebut rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di pasaran.
6. CVC ( COTTON VISCOSE) - Jenis-jenis
Bahan Kain Kaos
Jenis bahankaos ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
Jenis bahankaos ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
7. HYGET - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.
0 komentar:
Posting Komentar