Sejarah Cetak Sablon


Sejarah Cetak Sablon

Cetak sablon atau cetak saring telah lama di kenal dan di gunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 1 7, ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif. Penyablonan kimono itu dilatarbelangi oleh kaisar yang melarang menggunakan kimono bertuliisan tangan. Pesalnya, Kaisar sangat prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluranya kebijakan tersebut dapat ditekan, dan kimono motif sablon mulia banyak di di gunakan oleh masysrakat jepang.
Sejak itu tehnik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, penggunaan kain gasa atau screen sebagi acuan, cetak sebelum di kenal, penyablonan masih menggunakan teknik pengecapan atau menggunakan model cetak atau mal.
Pada tahun 1907, seorang pria kebangsaan Inggris, Samuel simon, mengenalkan teknik sablon denghan menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.
Usai perang Dunia kedua, teknik cetak saring terus berkembang pest. Inovasi-inovasi terus dilakukan hingga memunculkan genre baru yaitu teknik cetak saring moderen. Namun, teknik dasar yang di gunakan cetak saring tetap sederhana, mudah, dan murah untuk di praktekan. Karenanya, selama bertahun-tahun, pandangan orang pada teknik saring ini tetap sama, yakni usaha sambilan tetapi menghasilkan”.
Istilah teknik cetak saring di Indonesia kurang di kenal. Istilah yang lebih popular digunakan adalah cetak sablon. Konon, kata sablon berasal dari bahasa belanda, yakni Schablon. Kata tersebut berkulturasi dan menjadi bahasa sarapan hingga bermetamorposis menjadi kata sablon
MACAM DAN JENIS TINTA SABLON
Macam dan Jenis tinta sablon  berdasarkan jenisnya terdapat 2 jenis, yaitu tinta sablon  yang bersifat air atau waterbase inks dan tinta sablon  yang bersifat seperti minyak atau solvenbase. tinta sablon  solvenbase atau tinta sablon  minyak sering disebut dengan istilah plastisol. Berikut adalah penjelasannya agar lebih mengerti Macam dan jenis tinta sablon  , Semoga bermanfaat.

JENIS TINTA SABLON WATERBASE ATAU AIR:
TINTA SABLON RUBBER:
tinta sablon  Rubber ini hanya digunakan khusus untuk sablon diatas kain yang gelap ( hitam,merah gelap,ungu tua). Sebab pada tinta sablon  ini bersifat pekat dan dapat menutupi permukaan warna yang gelap dengan baik,biasanya tinta sablon  ini untuk warna dasar sebelum warna yg warna warni.

TINTA SABLON TRANSPARAN:
tinta sablon  Tranparan sering disebut juga tinta sablon  coating, karena tinta sablon  ini berfungsi sebagai pelapis hasil sablon sehingga sablon yang dihasilkan lebih cemerlang dan mengkilap.

TINTA SABLON EXTENDER:
tinta sablon  in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

TINTA SABLON SUPER WHITE:
tinta sablon  super white ini tidak hampir sama dengan tinta sablon  rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. tinta sablon  ini sifatnya lebih mendekati tinta sablon  extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap. Kelemahan dari tinta sablon  jenis ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah dilakukan penyablonan berkali-kali.

TINTA SABLON PUFF/TIMBUL: tinta sablon  ini terdapat pada kedua jenis tinta sablon  baik underbase maupun plastisol. tinta sablon  ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta sablon  ini mengembang dengan efek timbul.
TINTA SABLON SOLVENBASE/PLASTISOL: tinta sablon  ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta sablon  ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta sablon  waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta sablon  ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta sablon  plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. tinta sablon  ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta sablon   plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab TINTA SABLON ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.
JENIS TINTA SABLON PLASTISOL:
TINTA SABLON ALL PURPOSE:
Tinta sablon ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta sablon  waterbase. Sebab tinta sablon  ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
TINTA SABLON HIGH OPACITY:
tinta sablon  ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta sablon  ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta sablon  rubber. tinta sablon  ini dapat digunakan untuk teknik high density.
TINTA SABLON ATHLETIC PLASTISOL:
tinta sablon  ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

JENIS TINTA SABLON DAN TEKNIK LAINNYA:
CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta sablon  ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. tinta sablon  ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. tinta sablon  ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
SHIMMER GOLD & BASE:
tinta sablon  dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. tinta sablon  ini berbentuk pasta dan siap pakai. tinta sablon  ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian
pada kain jenis nylon atau lycra.
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki
tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta sablon  plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
HIGH DENSITY CLEAR:
tinta sablon  yang bersifat transparan, tinta sablon  ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
WILFLEX LUNA CLEAR:
tinta sablon  plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold,
foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

NATURAL SUADE:
tinta sablon  plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna
kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
SHATTER BASE:
Jenis tinta sablon  untuk menciptakan kesan pecah (crack). tinta sablon  ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta sablon  rock base untuk menghasilkan cetakan dengan
permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis,
hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta sablon  rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap.
Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta sablon  plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai
dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press
pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas
kain.

EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss
diatas bahan
JENIS SCREEN
1. Screen 200 T
Digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik menggunakan teknik raster.
2. Screen 180T
Merupakan screen yang baik digunakan untuk mencetak sablon pada plastik atau media yang bertekstur halus.
3. Screen 165 T
Merupakan screen dengan pori – pori halus. Cocok digunakan untuk menyablon logam,kaca, atau plastik.
4. Screen 150 T
Biasanya digunakan untuk membuat sablon kertas dan stiker.
5. Screen 120 T
Cocok digunakan untuk menyablon kayu, kulit, karton, atau seng.
6. Screen 90 T
Merupakan screen yang biasanya digunakan untuk menyablon kain tekstik yang memiliki tekstur halus. Contohnya kain satin atau sutera.
7. Screen 77 T
Biasanya digunakan untuk menyablon spanduk. Anda juga dapat menggunakan screen ini untuk menyablon kaos yang menggunakan desain kecil atau raster.
8. Screen 62 T
Screen ini menggunakan kain saring yang lubang porinya cukup besar, sehingga baik digunakan untuk menyablon kaos. Bisa juga digunakan untuk sablon dengan teknik foaming, sablon lem stiker, atau sablon yang bertujuan mendapatkan ketebalan tertentu.
9. Screen 55 T – 48 T
Screen ini memiliki lubang pori yang besar dan tekstrurnya kasar sehingga dipilih untuk digunakan menyablon media selimut, karung, handuk, atau karpet karena mampu menyalurkan tinta dengan banyak dan tebal.
Jangan lupa , setelah memilih screen yang akan digunakan maka tahap selanjutnya adalah membuat bingkai screen. Bingkai screen ini berfungsi agar screen bisa dibentangkan di atas media sablon. Biasanya bentuk bingkai screen adalah kotak, namun untuk variasi media yang berbentuk melengkung ( misal : ember) bisa divariasikan untuk membentuk bingkai yang melengkung.
Pemilihan bahan bingkai pun sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mudah susut ringan, tahan terhadap zat kimia serta stabil. Biasanya dapat menggunakan alumunium bila digunakan untuk sablon massal karena sifatnya yang ringan, kuat, dan stabil. Bila memilih menggunakan bingkai kayu maka pilih kayu yang benar – benar kering agar tidak mengalami penyusutan saat dilakukan proses sablon.
CARA PECAH WARNA CMYK PHOTOSHOP
Pertama - tama bahan yang perlu disiapkan:
Image ukuran yang cukup besar
·        Untuk image atau graphic merupakan hasil download ubah dulu resolusinya dari 72dpi (screen) menjadi 300dpi dengan ukuran yang sesungguhnya. Ini mutlak dilakukan. (menu image>imege size> pada resolution ubah jadi 300)
1.     Ubah color mode menjadi CMYK (image>mode> CMYK)
2.     Pilih menu window> channels maka akan keliatan channel masing2 warna (Cyan, Magenta, Yellow, blacK)
3.     Ada tanda panah ke bawah pada window channels di atas scroll bar, click dan pilih split channels Masing masing channel akan terpisah menjadi individual image dengan mode gray.
4.     Persiapkan warna dasar.
5.     Untuk warna background putih maka step ini dilewatkan saja.
5.1 Untuk warna dasar hitam atau darkblue maka channels hitam tidak diperlukan, gantinya kita harus membuat warna putih. (makanya ambil image-nya saja klo pake warna hitam atau darkblue terus taruh di canvas baru yang warnanya item atau darkblue). channel black di-invert (menu image> adjustment> invert color). hasil akhirnya film ini akan digunakan untuk warna putih, bukan hitam.
6.     Lakukan halftoning dengan sudut tertentu untuk masing-masing channel. Hal ini mutlak karena klo tidak akan terbentuk moire pattern, artinya masing-masing warna menumpuk warna yang lainnya jadi warna yang diinginkan malah tidak akan muncul. halftoning dilakukan pada masing-masing channel, 6.1 pilih menu image> mode> bitmap.
6.2 tur resolution menjadi 300dpi atau lebih besar (misal 600)
6.3 method pilih halftone screen lalu OK
6.4 selanjutnya atur frequency menjadi 45lpi untuk sablon kaos dan 65lpi (atau lebih besar) untuk offset
6.5 ubah shape menjadi ellipse atau diamond (untuk sablon kaos) atau round (untuk offset).
6.6 ini aturan untuk angle dari tiap2 channel: 6.6.1 untuk offset: C: 105 M:75 Y:90 K:45
6.6.2       untuk sablon: C:15 M:45 Y:75 K:75

jadi.tinggal di-print di atas transparansi pake printer laser atau inkjet (pake transparansi khusus inkjet). Jangan pake kalkir karena hasil expose kurang memadahi pada saat afdruk screen. Dijamin bisa. Klo gak percaya, tu mode diubah lagi jadi CMYK, ubah warna item tiap channel ke warna aslinya. tumpukin tepat ke satu bidang dengan transparency multiply. Tu cuma untuk liat hasil akhirnya. Klo pengen lebih yakin lagi... ya dipraktekin ke silkscreen terus disablon. inget, tinta harus transparan, dan kondisi setengah kering, terus yang disablon warna dominan dulu... misal merah, berarti yang disablon warna putih/hitam (cos ini warna dasar) timpa pake magenta, timpa pake yellow, baru timpa cyan
ps:
Untuk image atau graphic yang cuma item putih (grayscale) tinggal ubah mode jadi grayscale n resolusi 300dpi. Terus ubah jadi bitmap halftone screen shape diamond atau ellipse dan angle 45. Untuk warna dasar hitam invert color juga wajib dilakukan.
·         Warna background yang biasa digunakan untuk proses ini adalah putih, hitam, dan darkblue. Warna coklat tua, ungu tua, abu2 juga bisa masuk.
·         warna hitam atau putih bisa dihilangkan klo emang gak dibutuhkan

Jenis-Jenis Bahan Pakaian

1. COTTON
Ini jenis bahan yang jadi andalan buat distro-distro. Bahan ini ada 2 jenis besaran yaitu Cotton Combed serta Cotton Carded. Untuk Cotton Combed bahannya lebih halus daripada Cotton Carded yang agak kasar. Memang secara sepintas ketika kita memegang bahan Cotton Carded terasa lebih tebal, tapi Cotton Combed ketika di pakai lebih nyaman dan enteng. Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas. Selain itu, untuk membedakan tebal tipisnya kaos dengan bahan ini adalah jenis benang yang dipergunakan. Biasanya kita sering melihat jenis kaos yang 20’s, 30’s atau lainnya. Bahan dengan benang 20’s lebih tebal ketimbang 30’s. Ada lagi bahan yang lebih tebal dari Cotton Combed 20’s yaitu Double Cotton atau biasanya juga di sebut dengan Double Nett. Tentunya bahan lebih nyaman dan jatuh (berat ke bawah) ketika di pakai. Tapi, kekurangan dari bahan Double Cotton ini adalah melar ketika sering dicuci dan dipakai, apalagi jika sering ditarik karena ada udara seperti layaknya spon.
Secara umum, karakteristik dari bahan dasar tanaman kapas ini adalah sebagai berikut :
  • Bahan terasa dingin dan sedikit kaku;
  • Menyerap keringat;
  • Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen;
  • Rentan terhadap jamur;
  • Jangan biarkan kain katun terlalu lama basah.
Karena sifatnya yang nyaman ketika dipakai, maka terdapat kombinasi campuran yang menggunakan bahan Cotton ini, yaitu:
a. TC (TETERON COTTON)
Jenis ini masih dalam kategori katun namun kualitasnya di bawah Cotton Combed dan Cotton Carded sebab merupakan campuran bahan Cotton dengan bahan Polyester (Teteron). Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan serta lebih kasar. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan kusut dan tidak melar meskipun sudah dicuci berkali-kali.
b. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahan kaos  ini adalah campuran dari Cotton Combed dan Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
2. VISCOSE
Bahan Viscose merupakan bahan yang sering dipergunakan dalam pakaian-pakaian model busana pesta, casual wear, lingerie, underwear, sampai jaket sebab halus dan licin serta lentur. Bahan ini terbuat dari serat kayu (Eucalyptus-sejenis pohon pinus). Ciri2 viscose :
  • Terasa lembut dan dingin di kulit;
  • Bahannya jatuh, tidak kaku dan warnanya mengkilat;
  • Menyerap keringat;
  • Bahan/ pakaian akan rusak apabila direndam dengan diterjen lebih dari 1 jam;
  • Bisa dicuci atau di dry clean.
3. POLYESTER dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya. Terbuat dari butiran plastik sehingga terasa panas di badan dan tidak menyerap keringat. Karakteristik dari bahan ini yaitu:
  • Noda minyak dan makan sulit dihilangkan dari bahan ini;
  • Polyester lebih kuat dan tahan direndam lebih dari 3 jam;
  • Sering dicampur bahan lain seperti viscose, linen dan katun.
4. LINEN
Seperti katun, namun memiliki serat yang lebih kuat, sangat cocok untuk casual wear dan dresses. Kain cantik ini berkerut tapi jangan sampai kerutannya malahan menganggu penampilan. Kain ini mempunyai karakteristik:
  • Bahannya dingin, menyerap keringat dan sangat nyaman dipakai;
  • Mudah Kusut sehingga cara mencuci dan menyetrika butuh perhatian;
  • Untuk perawatan: pilih deterjen yang lembut dan rendam dalam air bersuhu hangat (lihat petunjuk label pakaian).
5. WOOL
Bahan ini sangat menyerap air akan tetapi berbahan tebal sehingga jika kena noda akan lebih sulit dibersihkan dan akan menyusut jika cara mencuci dan mengeringkannya tidak benar. Ada juga jenis Lightweight Wool. Untuk Lightweight Wool, sesuai dengan namanya, kain wol ini tergolong ringan dan bisa dipadukan dengan apa saja. Jatuhnya di badan pun enak dilihat. Kelebihannya, kain ini agak ‘bandel’ alias tahan banting (awet).
6. SUTERA/SILK
Bahan ini menyerap air dan mudah sobek. Pencucian dengan menggunakan enzym dan pemutih dapat menyebabkan kerusakan pada jenis pakaian ini sehingga cara pencucian yang baik dilakukan adalah dengan sistem dry clean. Untuk penggunaan mesin cuci biasanya ada pilihan program: Normal, Delicate, Jeans, Wool, dsb.
7. CASHMERE
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima. Jangan heran bila embel-embel price tagnya pun tergolong menguras kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun dengan jeans saja, cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci, bahan ini akan semakin halus. Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena mencucinya pun dilakukan dengan shampoo.
8. SHEER
Biasa digunakan untuk tampilan elegan dan anggun. Pilih yang transparan dilengkapi dengan dalaman maka akan terlihat simple yet sexy.
9. JERSEY
Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh, pilih yang bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian melekat ketat yang tidak enak dilihat. Bahan ini biasanya dipakai pada seragam bola.
10. DENIM
Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada jenis bahan satu ini. Denim alias bahan jeans, dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan belel.
11. LYCRA
Lycra atau disebut juga bahan spandex biasanya dipadukan dengan bahan pakaian lainya, karena kandungannya hanya beberapa persen saja. Tapi bahan pakaian yang terbuat dari unsure lycra akan lebih tahan lama kerapiannya. Sifatnya yang mengikuti bentuk tubuh (elastis) dan nyaman tidak terlalu tebal sering dipakai pula untuk pakaian senam.
12. LEATHER & SUEDE (BAHAN KULIT)
Pasti keduanya sudah sangat familiar di telinga, bukan tidak mungkin, mulai dari dari celana, tas sampai sepatu pun terbuat dari bahan tersebut. Dua-duanya sebenarnya sama-sama terbuat dari kulit. Hanya saja, leather dibuat dari kulit luar, sementara suede dibuat dari bagian kulit dalam. Cari yang halus dan tidak kaku. Untuk dua bahan ini, diperlukan teknik perawatan khusus untuk membersihkannya. Untuk leather, pilih yang tidak mengkilap untuk kesan mahal dan elegan. Mengkilap malahan berkesan murahan.
Untuk bahan kulit ini biasanya dibedakan berdasarkan bagian tubuh dari hewan tersebut, yaitu bagian pungung, leher, bahu, perut bawah dan paha. Bagian tubuh yang paling mahal adalah bagian punggung karena memiliki kualitas kulit tebal dan halus yang baik dibandingkan bagian tubuh lainnya yang tipis dan melar.
Jika anda sedang memilih jaket kulit, pastikan bahwa semua bagian dari jaket tersebut menggunakan bagian punggung binatang agar mendapatkan kualitas kulit yang maksimal karena ada pula jaket kulit yang pada bagian tubuh menggunakan kulit yang baik tapi pada bagian lengan jaket menggunakan kualitas kulit yang berbeda. Jadi, pintar-pintar lah memilih jaket kulit, khususnya untuk jaket kulit asli (bukan sintesis) karena harga nya cukup mahal dan sayang jika anda mengeluarkan uang banyak dan mendapatkan jaket yang tidak maksimal.
13. DRILL
Bahan jenis drill diantaranya kain drill merk taipan drill dan taipan tropical untuk produk jepang yang kualitasnya baik dan tebal. Adapula merk American Drill seperti Verlando dan Venosa yang harga nya lebih murah ketimbang Japan Drill. Bahan ini nyaman sekali dipakai untuk seragam, koleksi warna pun terbilang paling lengkap dibanding bahan merk lain. Bentuk tekstrur dari bahan ini adalah terlihat garis benang bahan ini yang jelas.
14. LACOSTE
Bahan ini memiliki teksture pola bolong-bolong kecil yang biasa dipakai untuk pakaian Polo berkerah. Sebenarnya Lacoste adalah nama perusahaan asal prancis yang memproduksi pakaian dengn tekstur bolong-bolong tadi, namun seiring penggunaannya, masyarakat menjadikannya sebagai nama bahan jenis pakaian ini untuk membuat baju Polo atau bahasa lokalnya Wangki.
Untuk bahannya ada yang bentuk nya PE (terdapat kandungan Polyester/plastik) tipis dan kurang menyerap keringat serta bahan Pique yang terdapat kandungan katunnya, tebal dan menyerap keringat.
15. BAHAN SERAGAM OLAHRAGA
Jika anda ingin membuat seragam bola, ada beberapa pilihan bahan yang dipergunakan yaitu:
a. LOTTO
Bahan ini digunakan sebagai bahan kaos olahragat.Tekstur bahan ini tdk mengkilat,  lembut apabila dipegang dan elastis. Bahan ini memiliki tingkat ketebalan sama halnya seperti bahan cotton. Bahan ini sering dipakai sebagai bahan pembuatan kaos olahraga team sepak bola.
b. PARAGON
Karakteristik Paragon adalah sukar menyerap keringat. Memiliki tekstur kain yang sedikit terlihat pengkilat dan fleksibel apabila di pakai, karena memang bahan ini biasa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kaos- kaos olahraga. Paragon biasa digunakan pada team basket.
c.WAFER
Bentuk bahan ini biasanya ada pola seperti wajik sehingga disebut wafer seperti motif pada makanan wafer yang berbentuk wajik. Sifat bahan ini ringan dan menyerap keringat meskipun tidak sebagus bahan kaos cotton. Bahan ini umum dipergunakan pada pakaian seragam bola atau futsal.
d. ADIDAS
Sifat bahannya tidak berbeda jauh seperti bahan wafer, hanya beda di motif saja dan umum pula dipergunakan pada seragam olahraga seperti pada produk-produk Adidas sehingga disebut bahan adidas.
e. HYGET
Bahan ini terbuat dari plastik,namun lbh tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai krn harganya yg sangat murah. Namu adapula yang jenis Super Hyget yang kualitas nya lebih baik dan biasa dipergunakan juga pada pakaian seragam bola.
16. BAHAN JILBAB/KERUDUNG
        a. SIFON
Jenis kain kerudung ini terbuat dari bahan dasar kapas, sutra dan serat sintetis.  Jenis kain kerudung ini memiliki sifat tipis, licin dan panas ketika digunakan untuk bahan kerudung jika tidak ada kombinasi lain dalam desain kerudung itu sendiri, biasanya kain jenis ini dalam pemakaian nya di ikuti oleh ciput dari bahan kaos. Meskipun demikian bahan kain kerudung ini cukup banyak di gemari oleh kaum hawa karena sifatnya yang ringan dan nge-flow. Kain sifon juga mempunyai banyak jenis diantaranya sifon polos ( yang biasanya terbuat dari bahan polyster /minyak bumi ) dan jenis sifon cerutti ( dari bahan sutra ). Bahan kain kerudung ini selain di gunakan untuk bahan kerudung, kain ini juga di gunakan untuk bahan dasar membuat pakaian wanita. Bahan ini paling sering dipergunakan untuk membuat kerudung.
b. HYCON
Kalo sekilas di lihat  kain kerudung ini tak tak terlihat berbeda dengan jenis kain kerudung sifon, kain kerudung sifon lebih licin dari kain kerudung hycon, akan tetapi jenis kain kerudung ini memiliki sifat lebih lembut di bandingkan dengan jenis sifon, biasanya dalam pemakainya kerudung ini di tambahkan ciput sebelum di lapisi kerudung hycon.
c. VOILE
Jenis kain kerudung ini memiliki sifat hamper sama dengan bahan kerudung hycon, yaitu sama – sama memiliki sifat halus dan lembut, kain kerudung ini sangat cocok di gunakan waktu siang hari dan penggunaan nya pun harus menggunakan inner, meskipun demikian jenis kain kerudung ini memiliki sifat tidak lentur. Kain kerudung jenis ini terbuat dari bahan kapas tapi ada juga yang menggunakan bahsn dasar rayon, sutra maupun polyester
d. SUTRA
Seperti yang telah disebutkan di atas, kain kerudung ini memiliki sifat tipis dan lembut sehingga kain kerudung jenis ini tergolong cukup mahal di bandingkan dengan kain kerudung jenis lain.
e. SPANDEX
Seperti yang telah disebutkan di atas, kain ini juga cukup mudah dalam proses pencuciannya, jenis kain kerudung ini banyak jenisnya dan yang paling menarik dari jenis kain ini adanya efek mengkilap, meskipun tidak semua jenis kain kerudung spandek memiliki efek mengkilap.
f. CERUTY
Jenis kain ini memiliki tekstur yang elastis, karena dalam bahan dasarnya kain ini mengandung bahan sutra yang lembut, sehingga kain kerudung jenis ini memberikan kesan mewah dan elegan, tekstrur kain kerudung ini seperti kulit jeruk.
17. DIADORA
Bahan ini umum dipergunakan pada jaket atau celana training olah raga dan sporty. Sifat bahan ini mengkilap ketika terkena sinar matahari sehingga menimbulkan kesan mewah meskipun harga nya tidak terlalu mahal. Bahan ini ketika di cuci tidak melar namun kalau menggunakan mesin cuci atau disikat dapat merusak serat kain nya seperti bahan umum lainnya.
18. CANVAS
Bahan ini memiliki tekstur tebal dan berat. Biasanya dipergunakan untuk jaket lapangan pada pertambangan atau mendaki gunung karena dapat melindungi tubuh dari goresan batu atau benda lainnya. Ketika dipakai biasanya agak gerah karena tebal.

JENIS-JENIS BAHAN KAOS

1. KATUN (combed 20s, 24s, 30s) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Bahan 
katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Kami menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. combed bahan kaos
 2. CARDET (20s, 30s) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Dibandingkan dengan kain combed , 
kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga kaos oblong olahraga.
 3. POLYESTER dan PE - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Polyester sesuai namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak buni dan dibuat bahan berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.
 4. TC (TETERON COTTON) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
seiring dengan kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.
5. VISCOSE - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Viscose biasa juga disebut rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di pasaran.
6. CVC ( COTTON VISCOSE) - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Jenis bahankaos ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
7. HYGET - Jenis-jenis Bahan Kain Kaos
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos
dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
footer3

Supported

matsui

Toyo-Ink
purapura
footer1

Payment

cash
bri
mandiri
footer2

Contact Info

Robing A Irawan

Telp. 085642326439
Sms. 085642326439 / 08891789489
Pin BB. 57ABD2A

Workshop : Jl. Kemuning No.13 Purwosari, Solo 57142 (Samping Stasiun Purwosari)